Selasa, 31 Januari 2012

Libur akhir tahun sebentar lagi kemanakah anda akan melakukan liburan ?. Provinsi tetangga Sumatera Barat merupakan salah satu tempat yang dituju masyarakat Riau.

Provinsi Sumatera Barat memiliki berbagai jenis daearah dan tempat wisata, baik wisata alam maupun wisata sejarah, diantaranya yang sangat sering dikunjungi adalah sebagai berikut :

1. Danau Singkarak

Merupakan danau yang terbesar di Sumatera Barat dengan panjang 21 km yang terletak di pinggir jalan raya Padang Panjang – Solok. Di sekitar danau terdapat beberapa tempat untuk beristirahat dan bersantai serta tersedia juga berbagai fasilitas sampan, boat dan hotel. Tersedia juga fasilitas untuk mengelilingi danau dengan pemandangan yang indah.


2. Danau Maninjau
Merupakan danau yang cukup indah dan menarik yang terletak lebih kurang 36 km dari Kota Bukittinggi, dapat ditempuh dengan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan sebutan kelok 44 (kelok ampek-ampek). Di danau ini tersedia fasilitas untuk berenang, memancing, sepeda air yang cukup mengasyikan serta terdapat juga hotel dan homestay yang cukup representative.

3.Danau Di Atas dan Di Bawah
Kedua danau ini dikenal dengan sebutan Danau Kembar. Kedua danau tersebut terletak di Desa Pasar Simpang, Kecamatan Lembayang Jaya, Kab. Solok, berjarak kurang lebih 47 km dari Kota Solok dan 56 km dari Kota Padang. Keunikan dari danau kembar tersebut adalah untuk menuju Danau Di atas, kita harus melalui jalan yang menurun sedangkan untuk menuju Danau Dibawah, kita harus melalui jalan yang mendaki. Di sekitar danau ditanam buah markisa dengan rasa yang manis, sayur-sayuran, dan kentang.

4. Jam Gadang
Jam Gadang merupakan bangunan menara yang tinggi menjulang dengan megahnya, beratapkan khas Minangkabau, terletak di tengah kota Bukittinggi. Jam Gadang menjadi landmark dan lambang kota Bukittinggi, dibangun di atas bukit yang bernama Bukit Kandang Kerbau pada jaman Pemerintahan Belanda tahun 1827 oleh Contraleur (Sekretaris Kota) Rook Maker.

Dari puncak menara kita dapat menikmati dan menyaksikan betapa indahnya alam di sekitar kota Bukittinggi yang dihiasi Gunung Merapi, Gunung Singgalang, Gunung Sago dan Ngarai Sianok. Selain itu, Jam Gadang juga berguna sebagai penuntun bagi masyarakat sekitar untuk mengetahui waktu. Hal yang unik pada Jam Gadang adalah angka 4 yang tertulis IIII.


5. Terowongan (Gua) Jepang
Lingkungan Lembah Anai sangat mengagumkan. Hutan tropis yang lebat yang mengesankan dan merupakan hutan lindung. Didasarnya mengalir Sungai Batang Anai dengan airnya yang bening dan kelihatan sebuah air terjun setinggi 40 meter dekat sekali dengan jalan raya.


7. Anai Resort Golf Course
Anai Resort terletak 550 m di atas permukaan laut. Merupakan Golf Course terbaik di Sumatera Barat yang berstatus Internasional dengan 18 hole, dirancang oleh Designer Lapangan Golf International Thomas dan Perret. Berbagai fasilitas terdapat di lokasi bungalow seperti kolam renang alami dan restoran.

8. Embun Pagi
Sebelum mencapai Danau Maninjau kita akan berhenti sejenak di Embun Pagi di desa Padang Gelanggang 24 km dari Bukittinggi untuk menikmati udara yang sejuk dan nyaman sambil memandang keindahan Danau Maninjau dengan airnya yang membiru serta dikelilingi oleh bukit-bukit yang menghijau.

9. Ngalau Indah
Dua km sebelum memasuki kota Payakumbuh dari arah Bukitinggi kita akan sampai ke sebuah gua alam dengan stalagnit dan stalagmit pada langit-langit gua yang cukup menarik. Di dalam gua ini kita akan mendengar suara kelelawar yang berterbangan di sekitar kita dan merasakannya tanpa dapat melihatnya. Di luar gua ini kita akan menikmati taman dengan pohon-pohon yang rindang menambah kesejukan dan keindahan alam.

10. Istana Pagaruyung
Istana ini dibangun oleh keluarga kerajaan Pagaruyung di Batusangkar yang mempunyai ciri khas Minangkabau. Di dalam istana terdapat barang-barang peninggalan kerajaan yang masih terpelihara dengan baik. Di sekitar istana ini kita dapat menikmati keindahan alam dengan udara yang sejuk. Terletak di Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar.

Pagaruyung adalah lokasi kediaman Raja Minangkabau sebagai pusat pemerintahan. Sekarang rumah gadang yang ada disana merupakan replika dari Istana yang aslinya dengan lukisan di dinding luar dan atap yang menjulang berbentuk tanduk kerbau.

11. Lembah Harau
Merupakan cagar alam dengan bukit kapur yang curam dengan ketinggian 100 sampai 150 m yang terletak 14 km dari Payakumbuh. Disini juga ditemui lima buah air terjun yang selalu mencurahkan airnya yang jernih. Di tempat ini juga tersedia fasilitas untuk berkemah bagi wisata remaja dan kegiatan mengelilingi cagar alam melalui jalan setapak. Direncanakan cagar alam ini akan menjadi taman margasatwa yang pertama di luar Pulau Jawa.

12. Pulau Sikuai
Pulau Sikuai, salah satu pulau yang terletak di sisi barat Pulau Sumatera hanya terletak sekitar setengah mil laut dari kota Padang dan dapat dicapai menggunakan kapal angkutan khusus dengan waktu tempuh 35 menit berangkat dari dermaga airud Bungus. Pengunjung pulau dapat menginap di hotel resort yang dilengkapi fasilitas hotel berbintang dua. Resort ini menyediakan 21 buah cottage dengan kapasitas sekitar 45 kamar. Selain menikmati keindahan pantai dan wisata bahari, trekking mengitari pulau atau menjelajahi hutan alam sampai panjat tebing juga dapat dilakukan oleh pengunjung yang senang petualangan alam.

13. Kawasan Bukit Langkisau
Bukit Langkisau memiliki ketinggian 1.000 kaki yang terletak antara Desa Salido dan Kota Painan-Pesisir Selatan. Selain dapat menikmati pemandangan yang memukau ke laut lepas, kawasan bukit langkisau juga dimanfaatkan sebagai sarana olahraga terbang layang dengan lokasi pendaratan di pantai Carocok atau pantai Salido.

14. Jembatan Akar Pesisir Selatan
Terletak sekitar 30 menit dari Painan, Jembatan Akar merupakan salah satu objek wisata paling unik di Sumatera Barat. Jembatan hidup yang melintasi sungai Bayang ini terbuat dari akar dua bohon beringin yang saling bertautan. Berbeda dengan jembatan pada umumnya yang semakin lama semakin lemah, jembatan akar dengan bertambah usianya pohon beringin semakin bertambah kuat. Konon jembatan ini di desain oleh seorang ulama bernama Pakih Sokan pada awal 1900 an.





15. Selancar dan Wisata Pantai di Mentawai
Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan ibu kota Tua Pejat – Sipora berada lebih kurang 135 km dari Kota Padang dapat dicapai melalui laut dengan memakan waktu antara 6-10 jam. Selain memilki pantai yang indah dengan hamparan pasir putihnya, aktivitas wisata atraksi atau bahari yang terkenal adalah kegiatan selancar (surfing) yang dapat dilakukan disekitar pulau Siberut dan Sipora. Akomodasi bagi pengunjung terdapat di beberapa kota kabupaten dan kecamatan.


Ketika liburan tiba, jika kita menanyakan kepada sebagian besar penduduk Jawa Barat yang ingin liburan kepantai, maka Pantai Pangandaran akan menjadi pilihan utama. Memang pilihan itu tepat karena fasilitas yang cukup memadai, mulai dari sarana tranportasi, penginapan/ hotel juga rumah makan serta berbagai pilihan tujuan wisata yang cukup beragam.

Namun ketika kita mencoba menanyakan kepada beberapa orang apakah mengetahui bahwa ada pantai yang indah di Garut Selatan? Jawabannya mungkin “tidak tahu” bahkan akannada yang balik bertanya apakah Garut mempunyai pantai? Sebagian besar wisatawan dari Bandung, Jakarta jika ke Garut akan memilih wisata di sekitar Cipanas, Kampung Sampireun dan sekitarnya. Wisatawan banyak yang tidak pernah terlintas untuk mengunjungi “the hidden paradise” di Garut Selatan.

Penulis sudah empat kali mengunjungi pantai Rancabuaya dan Santolo, namun tidak pernah bosan bahkan masih ingin untuk menikmati kembali keindahannya.

Menuju Pantai Rancabuaya dan Santolo bisa ditempuh melalui dua jalur yang sangat berbeda kondisinya dan memiliki keindahan serta tantangan untuk melaluinya.Jalur pertama melalui rute Bandung-Garut-Cikajang- Pamengpeuk- Pantai Santolo dan Pantai Rancabuaya. Jalur ini memiliki kelebihan yaitu kondisi jalan utama yang mulus, pemandangan yang indah sepanjang perjalanan CIkajang hingga Pamengpeuk, dan bonus air terjun yang cukup tinggi.

Jalan berkelok-kelok menuruni punggung bukit dan dikejauhan terlihat pemandangan perkampungan dengan sawah yang indah.

Sementara jalur kedua, kita bisa melalui jalur Bandung-Pangalengan-Cisewu-Pantai Rancabuaya dan Pantai Santolo.

Kita bisa singgah sejenak menikmati keindahan pagi ditepi Situ Cileunca, keheningan pagi dan keindahan alam, membuat kita serasa menjadi lebih dekat dengan Tuhan Sang Pencipta Alam

1312395841536742069

Pemandangan yang indah menyusuri perkebunan teh Cukul, pegunungan dan lembah hijau yang indah. Menikmati keindahan rumah tua yang berada di tepi telaga kecil dan berada di tengah perkebunan teh, membuat kita sejenak terlupa oleh rutinitas sehari-hari karena pemandangan yang indah.

1312396540183012936

Jalan raya dalam perkebunan hingga mencapai batas wilayah Garut, benar-benar sangat nyaman karena sudah di hotmix dengan mulus dan cukup lebar, sehingga kita benar-benar bisa menikmati keindahan alam di perkebunan teh ini.

Namun setelah memasuki wilayah Garut, kondisi jalan sangat berbeda baik dari sisi kualitas aspal maupun jalan yang sempit dipinggir tebing. Jalur ini sangat membutuhkan keahlian dalam hal mengemudi kendaraan dan mengharuskan kondisi kendaraan harus prima. Ada bebarapa air terjun yang berada di tepi jalan utama, dan akan terlihat besar ketika musim hujan tiba. Jika ingin sedikit berpetualang, penulis menyarankan agar mencoba jalur ini, sangat menantang dan ada nuansa adventurer yang memicu adrenalin kita.

Setelah melewati jalur yang sempit dan tikungan tajam serta jurang yang cukup dalam, kita akan memasuki kecamatan Cisewu dan tak berapa lama akan disuguhi pemandangan yang indah yaitu suasana pedesanan dan air terjun yang berair jernih dan menyegarkan

13123966421668060748

Setelah memasuki desa Sukarame, akan kita temui pertigaan, kearah kiri ke Bungbulan, sementara kearah kanan menuju Pantai Rancabuaya. Perjalanan setelah desa Sukarame terasa lebih nyaman karena kondisi jalan lebih bagus dan lurus, dan ketika kita mulai menuruni bukit, hingga dikejauhan terlihat keindahan Pantai Rancabuaya seoalah menanti kedatangan kita.131239675185710352
Pemandangan yang indah serasa menghilangkan kepenatan perjalanan yang sangat melelahkan. Ingin rasanya segera sampai di pantai dan merasakan kesegaran air lautnya.

Mengapa penulis menyatakan “The hidden paradise?”

Pantai Rancabuaya

Memasuki area wisata Pantai Rancabuaya, kita terasa memasuki pantai yang belum banyak tersentuh oleh modernisasi pembangunan, keasrian dan keaslian suasana benar-benar sangat terasa.

13123970401394710477

Fasilitas atau sarana yang mendukung wisata masih minim, penginapan juga masih sedikit, namun fasilitasnya cukup memadai. Tersedia TPI yang menampung hasil laut dari para nelayan, kesegaran ikan juga cukup terjaga, sehingga kita bisa membeli dan meminta pemilik warung untuk mengolah ikan tersebut.

13123971771821590207

Pantai Rancabuaya cukup panjang dan sangat beragam mulai dari karang terjal dan kasar ada juga karang halus, dan pasir putih serta batu karang yang besar-besar diujung timur pantai Rancabuaya.

Tersedia juga pondok-pondok yang terbuat dari bambu beratap ilalang, akan memanjakan kita untuk menikmati keindahan pemandangan pantai dan mengawasi anak-anak yang bergembira bermain air atau berenang ditepi pantai.
131239738359991949

Ombak di pantai ini tidak begitu besar, dan memungkinkan pengunjung berenang di tepi pantai yang berpasir putih. Setelah lelah berenang dan mencari ikan hias atau kerang, kita bisa erteduh dipondok bamboo sambil menikmati kesegaran kelapa muda dan semilir angin laut, membuat kita terkantuk-kantuk dan benar-benar serasa terlepas dari kepenatan dan stress karena tuntutan pekerjaan.

Melupakan sejenak rutinitas, menikmati keindahan alamNya, serasa kita seolah mendapat tenaga dan semangat baru .

Masih dekat dengan komplek wisata pantai Rancabuaya, sekitar 2 km kearah timur, terdapat satu obyekk wisata dengan nama Puncak Guha. Keindahan pantai ini setara dengan keindahan pantai di pulau Bali. Kita berada diatas tebing dan bisa memandang bebas kearah pantai selatan tanpa halangan apapun.
1312397456282885049

Memandang birunya laut dan birunya langit serta awan putih di ujung cakrawala memberikan rasa lega dan bebas menyaksikan keindahan alam sekitar kita.

Hanya debur ombak dan desiran angin laut yang menemani kita dalam kesendirian, seolah menyatu dengan alam sekitar, dan terasa betapa kecil dan tidak berdayanya kita dibandingkan alam CiptaanNya.

Terlihat ombak putih berirama, teratur, bergulung-gulung putih menuju pantai, seolah pantai menyambut kedatangan ombak dengan pelukan kehangatan.

1312397572196840390

Keindahannya masih ada, ketika kita sedikit beranjak kearah timur, ada pantai yang benar-benar masih narutal, dan tidak tersentuh modernisasi, tetapi keindahannya sangat jelas dan seolah menarik kita untuk datang dan menikmati belaian ombak pantai laut selatan.

Gambar-gambar ini adalah sebagian kecil dari keindahan yang tersembunyi di Pantai Rancabuaya.

Salahkah penulis jika menyatakan pantai Rancabuaya sebagai “The hidden Paradise?”

Pantai Santolo

Pantai ini berjarak sekitar 26 km dari Pantai Rancabuaya, dan dipantai ini pula teradapat LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), yang merupakan lokasi untuk percobaan peluncuran roket. Jarak tempuh dari Rancabuaya ke Santolo sekitar 30 menit karena kondisi jalan yang sudah bagus dan relatif jarang kendaraan umum yang melewati jalur ini.

13123977801629457677

Pantai Santolo bersebelahan dengan LAPAN dan memanjang dari barat ke timur dengan kondisi pantai yang landai dan berpasir putih. Ombak tidak teralu besar sehingga pengunjung bisa bermain air ditepi pantai. Selain itu di Pantai ini pula nelayan melakukan aktivitasnya untuk menjaring ikan-ikan kecil dipinggir menggunakan perahu kayu. Kita bisa ikut bergabung dengan nelayan untuk menarik jala ketepian.

Bahkan kita bisa membeli ikan tersebut langsung kepada nelayan. Para penjual ikan menjajakan ikan-ikan yang masih segar dengan berbagai jenis ikan dan ukuran. Harganyapun cukup murah, terlebih lagi bagi ukuran orang kota yang menyukai jenis makanan sea food, selain itu karena pantai selatan cukup bersih dan tidak tercemar, maka kualitas ikan pun tentunya lebih baik.

1312397872352970033

Keindahan pantai Santolo akan terasa lain ketika kita menyeberang ke pulau Santolo, merupakan pulau kecil namun menyimpan keindahan alam yang sangat menakjubkan.

Cukup dengan Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) saja kita akan diseberangkan oleh pemilik perahu ke Pulau Santolo, termasuk jemputan ketika kita pulang. Ongkos yang sangat murah untuk biaya menyeberangkan kita, dan ketika kita menginjakkan kaki di pulau Santolo, pasir putih akan menyambut kita. Keindahan pantai Santolo tersembunyi dibalik bukit dan hijau pepohonan, batu karang yang besar, air yang jernih, langit biru serasa kita berada di taman yang indah.

1312397985823425023

Perahu nelayan bersandar dengan rapi dan aman dari goncangan ombak, karena terllindung dengan baik oleh tembok-tembok pengaman. Dari seberang pulau Santolo terlihat gugusan bukit hijau di belakang pantai yang berpasir putih, langit biru dihiasi awan putih yang berarak, menambah indahnya pemandangan.

13123980931317470551

Ibarat lukisan yang sempurna, coklat batu karang, air laut hijau kebiruan dibatasi pasir putih memanjang sepanjang pantai, bukit-bukit yang hijau sebagai pagar dan langit biru yang berhiaskan awan putih membuat keindahan Santolo yang selama ini tersembunyi dapat kami nikmati.

13123981781056658060

Batu karang yang berada diujung barat pulau Santolo, menjadi saksi betapa kuat dan kerasnya ombak pantai laut selatan yang secara pasti sedikit demi sedikit menggerus batu ini.

Pasir putih disekitar batu karang dan lubang karang kecil menambah keindahan alam, dan terlihat ikan-ikan hias yang indah terlihat diantara celah-celah batu karang.

Setelah puas menikmati “the hidden paradise” pantai Santolo, terasa kurang sempurna apabila tidak mencicipi hidangan sea food yang banyak tersedia di warung makan pinggir pantai. Berbagai pilihan menu mulai dari ikan bakar, udang, kepiting, cumi juga lobster tersedia, dengan harga yang relative murah bagi para penggemar sea food.

13123982811165445086

Sambil menunggu hidangan siap, dari dalam warung dapat kita lihat keindahan pantai Santolo dari jendela warung. Segarnya kelapa muda, melengkapi kenikmatan beristirahat dipinggir pantai yang indah.

Tidak lama kemudian, hidangan telah datang dan langsung kami serbu…., tandas habis dan rasa nikmat kesegaran seafood pantai Santolo melengkapi perjalanan kami dalam mencari dan menikmati “The hidden paradise”

Akhirnya kami harus kembali berpisah dengan keindahan pantai Garut selatan untuk pulang ke Bandung. Besar harapan penulis, semoga pemerintah kabupaten Garut maupun Propinsi Jawa Barat mengalokasikan dana yang cukup untuk membangun prasarana wisata baik akses jalan utama maupun sarana lainnya, sehingga “the hidden paradise” bisa dinikmati oleh banyak wisatawan nusantara.


Gerbang Pulau Pramuka

Pulau Pramuka
adalah salah satu gugusan Kepulauan Seribu yang merupakan pusat pemerintahan kabupaten administrasi Kepulauan Seribu. Dengan menempuh jalur laut selama 2,5 jam dari Muara Angke dengan menggunakan kapal transportasi kita akan sampai di dermaga Pulau Pramuka. Kapal transportasi ini berangkat setiap harinya pukul 07:00 dan 13:00 baik dari Muara Angke atau Pulau Pramuka.

Pulau Pramuka sendiri merupakan pulau berpenduduk yang mulai berkembang menjadi daerah pariwisata beberapa tahun belakangan ini karena keindahan alam di sekitar pulau ini dan penduduk yang ramah. Jernihnya air laut yang biru, terumbu-terumbu karang yang indah dan pulau pasir putih di sekitar membuat setiap orang yang pernah pergi ke pulau ini ingin kembali lagi ke Pulau Pramuka.

Sebagai pusat pemerintahan Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka memiliki fasilitas-fasilitas yang diperlukan warga atau wisatawan mulai dari tempat penginapan(homestay), rumah makan, rumah sakit, masjid, lapangan olahraga, dll.. Fasilitas yang ada terawat dengan baik sehingga akan memberikan kenyamanan pada wisatawan yang berkunjung ke pulau ini. Di dalam Pulau Pramuka sendiri terdapat sebuah penangkaran Penyu Sisik yang di kepalai oleh Bapak Salim. Penyu-penyu ini dikembangbiakan dan di rawat dalam satu area ini. Para wisatawan dapat menyentuh langsung penyu-penyu ini untuk mendapatkan wawasan mengenai penyu ini. Apabila penyu-penyu ini sudah cukup umurnya, maka mereka akan dilepaskan di tepi pantai.

Yang luar biasa dan membuat kita lebih nyaman di pulau ini adalah keramahan penduduk sekitar yang sering membantu, menyapa dan tersenyum kepada para wisatawan. Memang sudah menjadi kebiasaan penduduk sekitar untuk saling membantu sesama karena hubungan persaudaraan masih sangat dekat antara warga yang satu dan yang lain. Maka jangan heran apabila suatu hari Anda kembali lagi ke Pulau Pramuka penduduk pulau ini akan menyapa Anda walaupun Anda sudah lupa kepada mereka :)

Yang menjadi poin utama dari wisata Pulau Pramuka ini adalah gugusan terumbu karang yang tersebar di sekitar Pulau Pramuka. Dengan menggunakan baju pelampung, sepatu katak, masker dan snorkle kita akan bisa melihat keindahan terumbu karang berwarna-warni secara langsung dan ikan-ikan hias yang berenang di terumbu karang juga sangat indah. Pengalaman Anda snorkling di Pulau Pramuka akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan dalam hidup Anda.

Merah. Langit merah. Padang merah. Itulah gambaran menarik yang dikirimkan oleh Opportunity dan Spirit. Dua wahana antariksa yang saat ini sedang menyelidiki mars. Planet terdekat tetangga bumi. Sebuah planet lain di galaksi Osiris, diberitakan, memiliki atmosfir. Dan karena itu mungkin memiliki kehidupan. Jaraknya 150 tahun cahaya dari bumi. Atau sekitar 150 X 365 X 24 X 3600 X 300.000 km. Atau 1.419 trilyun km. Betapa tak terkira. Betapa tak terpahami. Sementara itu, seorang bocah kecil, memandang langit malam. Memandang rembulan dan bintang-bintang. Sambil bernyanyi: ...bintang kecil.... Betapa sederhananya. Maka tak jarang kita merenungkan keagungan alam raya dengan hati yang tergetar. Hati yang dipenuhi keragu-raguan akan makna keberadaan diri. Perasaan yang sedemikian terkucil. Kita hanya senoktah atom H2O di samudra kehidupan yang maha luas. Maka sungguhkah kita ini ada? Sungguhkah kita ini berarti di alam yang sedemikian tak terkira luasnya? Sungguhkah kita ini pusat kehidupan itu sendiri? Ah, pertanyaan demi pertanyaan dapat mampir dalam renungan kita. Tanpa mampu kita jawab dengan pasti. Tanpa mampu kita pahami dengan jelas.

Maka kita biarkan hidup ini mengalir dalam waktu. Sering tanpa keinginan untuk memahaminya. Sering bahkan dengan pura-pura melupakan betapa kesia-siaan amat dekat dengan pemikiran kita. Yang kita lakukan hanya melangkah terus. Maju dengan kekosongan hati. Maju bersama segala keinginan kita. Tanpa mau mengenal alam seputar kita. Tanpa mau memandang sesama kita. Kita hidup dalam dunia yang teramat sempit di keluasan alam raya ini. Betapa sianya.

Padahal ada sesuatu yang lain di luar keberadaan kita. Ada sesuatu yang tidak nyata namun terasakan dengan jelas. Tidakkah setiap kali kita merasa rindu pada suatu panggilan yang sayup-sayup dalam hati nurani kita? Suatu perasaan cinta yang menyelusup masuk saat kita melihat, mendengar dan merasakan aroma alam? Ketika kita seorang diri, dan kejujuran merasuk dalam hati, kita toh sering bertanya-tanya: mengapa? Bahkan terkadang dengan perasaan yang amat perih. Tetapi mengapakah kejujuran sering lenyap saat kita mulai berinteraksi dengan alam di luar kita? Gambaran alam raya. Bocah kecil yang takjub. Sebuah lagu anak-anak. Kesederhanaan. Tetapi kedewasaan telah menjerumuskan kita dalam keruwetan pemikiran yang membelit keinginan diri. Sehingga kita tidak lagi peka terhadap alam sekitar. Ilmu pengetahuan. Hati nurani. Sesungguhnya tak ada yang perlu dipertentangkan jika kita menyadari bahwa keberadaan kita hanya untuk mengagumi karya Tuhan. Dan menyelami maknanya. Agar dapat menemukan arti keberadaan kita sebagai insan ciptaan. Kita toh, memang, tidak hidup seorang diri di alam yang maha luas ini. Kita telah diciptakan bersama-sama. Maka mengapakah kita harus saling menguasai? Saling menghancurkan? Saling memusnahkan?

“Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.” Sabda Yesus. Memandang kosmos yang amat tak terkira, baik lewat penalaran ilmiah mau pun dari mata seorang bocah, sama tak berbeda selama kita mampu menerima ketakjuban pandangan sang bocah kepada keindahan alam raya maha luas ini. Karena di dalamnya tersembunyilah rahasia hidup. Betapa kita tidak seorang diri. Betapa sianya hanya menginginkan semuanya menjadi milik kita. Sebab jika demikian, kita segera akan sadar, bahwa kita ini sungguh tidak punya makna sama sekali.

Maka marilah kita menyambut kehidupan ini seperti menyambut seorang anak yang memandang dunia dengan segala kepolosannya. Langit adalah langit. Bintang adalah bintang. Jauh tinggi berkelap-kelip. Walau kita segera sadar bahwa mungkin cahaya bintang itu sekarang telah padam. Karena apa yang kita saksikan sekarang berasal dari masa 150 tahun yang lalu. Hanya masa lalu saja. Sedang kita hidup kini, saat ini, dan sekarang adalah suatu kenyataan. Dan di luar diri kita amat banyak hal yang tersedia untuk kita sayangi. Dan juga menyayangi kita. Tetapi terutama, Dia yang datang untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera. Marilah menyaksikan betapa agungnya karya Tuhan kita. Bersama-sama.


ajang R Kawentar

Tepian Sungai Lematang menjadi tempat yang cukup puitis untuk dikunjungi diakhir pekan. Mengajak keluarga, saudara, teman dekat atau sendirian sambil ngopi, makan bersama dengan membawa bekal dari rumah atau membeli di warung yang tersedia di lokasi, atau hanya duduk melepaskan lelah pikir atau lelah bekerja selama sepekan. Datang dengan menggunakan sepeda tua klasik, motor klasik, mobil klasik, mobil offroad, motor trail, bergaya seperti seorang yang touring. Sungguh mengasikkan. Berfoto bersama dengan latar belakang bukit jempol (bukit serelo) dan Sungai Lematang yang membentang dengan jembatan gantungnya. Setelah itu di upload ke Facebook atau Youtube, meminta komentar dari kawan-kawan yang jauh. Betul-betul seperti the amazing to Lahat mooi. Sederhana namun mengesankan. Sehingga orang lain ikut tertarik, dan penasaran untuk mengunjungi kota Lahat, mengunjungi tempat tersebut.
Mencari kepuasan bersama keindahan alam Lahat yang sungguh lebih indah dari daerah manapun. Begitulah egoisme positif dibangun menjadi nilai-nilai patriotisme lokal. Lahat adalah keindahan yang sungguh real, keindahan daerah lain itu karena alasan kita memandangnya berlebihan. Sehingga melupakan keindahan alam sekitar kita sendiri.
Pergi ke tepian Lematang menjadi alternatif wisata yang menjanjikan dan murah. Kita bisa merasakan bagaimana masyarakat mandi, mencuci dan memenuhi kebutuhan domestik keluarga. Disamping itu mengingatkan pada jaman dahulu, ketika Sungai Lematang menjadi pusat transportasi yang menyambungkan kota dengan dusun. Menjadi satu-satunya akses kehidupan perkekonomian, jual beli dan barter kebutuhan sandang pangan di aliran sungai tersebut.
Saat ini di beberapa lokasi tepian Sungai lematang bisa menjadi tempat untuk rekreasi keluarga. Mengapa sungai Lematang?, pertama karena alasan pemandangannya, umpamanya menghadap ke Bukit Serelo atau bukit Jempol, bukit besar, bukit telunjuk dan bukit-bukit lainnya yang merupakan jajaran bukit barisan. Kedua, karena alasan angin yang meniup semilir begitu sejuk dan udara yang segar, ketiga ada aktifitas warga yang menambang batu serta pasir secara tradisional, menjala ikan, keempat, bunyi dan gerak air yang mengalir ikut mengendurkan urat syaraf apalagi turut menyentuh air serta batu pasir yang berada di tepian sungai tersebut. Seperti mempertemukan kerinduan kita kepada laut luas dan sejarah panjang Kabupaten Lahat.

Membangun Kerinduan Sungai Lematang

1324121323581133527

Tepi Lematang Desa Ulak Pandan Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan

Bagaimana membangun kerinduan masyarakat terhadap sungai Lematang menjadi sebuah gaya hidup yang sehat dengan berekreasi mengajak keluarga ke Sungai Lematang. Sebagai upaya relaxasi dari aktifitas sehari-hari. Membiasakan rekreasi dengan tempat tujuannya sungai Lematang yang berfungsi untuk memotivasi berpikir dan bekerja, mengumpulkan energi, suporrt kinerja, serta refresing. Memunculkan semangat baru, serta membangun kehangatan bersama keluarga.
Bahwa Sungai Lematang menyimpan sejarah juga kenangan di setiap insan yang pernah dekat atau menghampirinya, apalagi pernah tinggal di sekitarnya . Kenangan ini yang bisa mempertemukan kembalinya ingatan masa lampau. Sungai Lematang menjadi alasan sebagai daya tarik untuk mengunjunginya kembali, karena kenangan atau sejarah sudah tertancap di sana.
Mengajak keluarga sanak saudara atau handaitaulan menelusurinya ulang. Seperti napak tilas perjalanan diri, seperti ungkapan sebuah cinta terhadap tanah air sendiri, sekaligus memperkenalkan sebuah gaya hidup sehat rekreasi di tepian sungai Lematang. Dengan harapan kemudian Sungai tersebut menjadi objek wisata yang permanent serta menjadi ikon parawisata murah di Lahat khususnya, Sumatera Selatan dan go internasional yeah.
Semoga saja kita tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan phisik saja tetapi rekreasi yang bisa memenuhi kebutuhan rohani. Menjaga keseimbangan dalam hidup, rekreasi itu penting sebagai makanan rohani atau jiwa. Rekreasi yang sekaligus membangun citra daerah sendiri adalah ke sungai Lematang.
Sekarang dibeberapa lokasi tepian sungai sudah banyak warung kopi atau rumah makan. Kita bisa mampir sebentar, melepas lelah, memandang landscape. Menceritakan sebuah perjalanan atau penasaran menyentuh air dan batu lematang yang unik.
Kita seringkali kebingungan bagaimana menikmati sebuah landscape atau suasana. Membandingkan sejuknya udara kota dengan udara di tepian sungai, membandingkan suara gemuruhnya air atau gemericiknya air dengan suara keramaian kota, dengan deru mesin dan kendaraan. Kesunyian yang di taburi suara burung atau suara serangga, adalah suasana masa lampau yang kini sulit ditemukan di kota. Seperti ketika listrik belum masuk dusun dan kendaraan masih sangat sulit dijumpai.
Dalam sebuah landscape dan suatu suasana tersebut tersurat serta tersirat kekuasaan Tuhan yang mengaturnya. Tak ada yang sama dalam setiap suasana dan di setiap landscapenya. Dengan menyadarinya, maka rasa indah itu muncul bersama rasa kagum. Selain itu pengakuan terhadap kemungkinan yang akan terjadi dan sedang berlangsung merupakan kenikmatan. Seringkali tidak disadari oleh para wisatawan awam atau pemula.
Biasanya wisatawan awam hanya ikut-ikutan berwisata berdasarkan kebanyakan orang. Bukan karena kebutuhan untuk refresing hanya kebutuhan sebuah gaya hidup modern. Sungai Lematang menunggu para wisatawan yang membutuhkan arti dari sebuah refresing.

1324120274455399622

Beranyutan dengan menggunakan Ban bisa muat 5-7 orang, asiik bersama keluarga

Menggali Sejarah yang Terkikis Arus
Kita bisa menjaga originalitas aktifitas keseharian yang ada di sungai tersebut. Menjaga kelestarian sungai tersebut dengan lingkungannya, dengan tidak membuang sampah atau limbah ke sungai. Tidak mengeruk sumber daya alam yang terkandung di sungai secara (sporadis) berlebihan, sehingga akan merubah ekosistem yang berada di sekitar sungai.
Diupayakan reboisasi atau penanaman pohon di sepanjang tepian sungai supaya sungai tidak terkikis oleh arus air (abrasi). Tentunya penanaman pohon tersebut diiringi dengan larangan penebangan pohon di sepanjang tepian sungai. Sekaligus sangsi hukumnya yang berat, sebagai upaya penyelamatan sungai. Sebab apabila terjadi abrasi akan berpengaruh terhadap debit air sungai, dan jelas akan terjadi pendangkalan dasar sungai.
Karena pendangkalan akan berpengaruh terhadap berkurangnya debit air dan akan mempengaruhi musim tanam padi petani yang menggunakan media sawah, karena air tidak akan sampai pada tujuan yang berada di ilir. Sebab air tidak memiliki tenaga untuk mengirimkannya, karena air mengikuti bentuk sungai yang kian melebar, sulit untuk mengikuti lajurnya. Menjadi banyak kehidupan alam yang dirugikan.
Apabila sudah terjadi seperti ini maka alamat mengecilnya harapan Sungai tersebut menjadi arena wisata. Puitisasi sungai menjadi suram dan muram. Bagaimana kita juga bisa ikut melestarikan lingkungan, sekaligus menjaga sejarah daerah-daerah yang berada di sepanjang tepian sungai seperti Benteng, Bandar Agung, Balai Buntar, beberapa Makam atau petilasan Puyang (nenek moyang) dan masih banyak lagi menjadi terkelola dengan baik.